Februari 22, 2019
I. JUDUL : Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelas Kelarutan
II. HARI / TANGGAL : Sabtu / 23 Feebruari 2019
III.TUJUAN : Adapun Tujuan Praktikum Kali ini Adalah :
- Dapat mengetahui dan memahami prinsip dasar dalam analisa kualitatif dalam kimia orgnik
- Dapat mengetahui dan memahami serta menerapkan kerja analisa yang dimulai dengan unsur karbon,hidrogen,belerang,nitrogen,halogen,dalam suatu senyawa organik dan penentuan kelas kelarutanya
- Dapat menganalisa beberapa senyawa unknow untuk dianalisa
IV.LANDASAN TEORI
Menurut Gandjar dan Rohman (2007) terdapat tiga pendekatan analisis kualitatif yang
biasa dilakukan yaitu: perbandingan antara data retensi solut yang
tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang sama.
Dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang
mengandung senyawa tertentu yang
akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang sama. Dan
dengan cara menggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer massa. Mengidentifikasi reaksi-reaksi khusus senyawa
yang mengandung C, H, O dapat di lakukan dengan metode analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk melakukan identifikasi elemen,spesies, dan atau senyawa-senyawa yang
ada di dalam sampel.
Dengan kata lain,
analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidak nya suatu sampel.
Analisa kualitatif merupakan suatu pemeriksaan atau analisis kimia yang bertujuan untuk menyelidiki unsur - unsur ataupun ion - ion yang terdapat dalam suatu zat atau campuran persenyawaan yang bertujuan untuk analisa.Analisa kualitatif mengaaju pada pangkal untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan.Analisa kualitatif dilakukam karena adanya jenis ion yang ada dalam suatu campuran.senyawa adalah zat yang terletak dan terbentuk dari penggolongan unsur - insur dengan pembentukanya (achmad,2008).
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif, kita menggunakan beberapa pereaksi,diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik (Miessler,1991 ).
Identifikasi strukrur senyawa organik merupakan masalah yang sering dihadapi dalam kimia organik.senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi dengan isolasi bahan - bahan alam. Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen - komponen penyusun senyawa atau campuran tersebut (indarto,2015).
Zat-zat organik dan unsur-unsur yang menyusunnya memainkan peran penting untuk kelangsungan makhluk hidup.Kereaktifan dan fungsi zat-zat organik dalam kehidupan makhluk hidup ditentukan oleh keragaman unsur penyusunnya.Oleh karena ituidentifikasi kandung unsur penyusun suatu senyawa organik dan penentuan kelarutan senyawa organik akan dapat mengungkapkan peran unsurtersebutdalamsenyawa yang menyusunya. Selainitudenganmengetahuiunsur-unsur penyusun suatu senyawa akan dapat diestimasi rumus empiris dan rumus molekulnya. Selanjutnya dapat pula diprediksi fatke larutan suatu senyawa organik baik dalam pelarut polar maupun non polar.Perbedaan tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarut juga memprediksi kecendrungan senyawa tersebut dapat bereaksi dengan senyawa lain. Dengan mengetahui teknik-teknik analisis unsur penyusun suatu senyawa organik dan mengetahui tingkat kelarutan suatu senyawa organik dalam suatu pelarutan dapat berinisiatif merancang eksperimen sendiri dan mendapat pengetahuan dan pemahaman baru (syamsurizal,2019).
V.ALAT dan BAHAN
I.
5.1 Alat yang digunakanpadapraktikuminiyaitu :
v CawanPorselin
v Bunsen
v Tabungreaksi Pyrex
v Pipapengalir gas
v Kawat
v Gelas Kimia
v Kepingasbes
v Pipettetes
v Tabungreaksikecil (50 x 8)mm
v Kertassaring
5.2 Bahan yang digunakanpadapraktikuminiyaitu :
v SerbukCuOkering
v Gula
v LarutanCa(OH)2
v Larutan CCl4
v LarutanCaO
v Air suling
v Larutan HNO3encer
v Larutan AgNO3encer (5-10%)
v Logam Na
v Cuplikan yang mengandung Halogen, S dan N
v LarutanLassaigne
v Asamasetat
v Pb-asetat 10%
v Larutan Na-nitroprosida
v Larutan FeSO4
v Larutan FeCl3
v Larutan KF 10%
v LarutanNaOH 10%
v Asamsulfatencer
v Pelaruteter
v LarutanNaOH 5%
v LarutanHClencerLarutan NaHCO3
v AsamSulfatpekat
VI.PROSEDUR KERJA
II.
6.1 Analisa Unsur
6.1.1 Karbon dan Hidrogen
Ø Ditempatkan 1-2 gram serbuk CuO kering kedalam cawan porselin
Ø Dikeringkan melalui pemanasan diatas Bunsen
Ø Dicampurkan hati-hati dengan sejumlah gula (lebihkurang 1/10 jumlahCuO)
Ø Dipindahkan kedalam tabung reaksi pyrex yang
dilengkapi dengan sumbat dan pipa pengalir gas
Ø Disusuntabungpengalir gas, agar gas yang
mengalir bisa masuk kedalam tabung yang berisi 10 mL larutanCa(OH)2
Ø Dipanaskan dan diamati air yang mengembun didalam tabung reaksi
6.1.2 Halogen
a.
TesBeilstein
Ø Dipanaskan kawat tembaga sampai kemerah-merahan
Ø Didinginkan
Ø Ditetesi kawat dengan 2 tetes CCl4
Ø Dipijarkan kembali lalu diamati warna nyala
b.
TesCaO
Ø Dipanaskan CaO bebas halogen kedalam tabung reaksi besar sampai suhu tinggi
Ø Ditambahkan 2 tetes CCl4 ketika masih panas
Ø Setelah dingin, di didihkan 5-10 mL air suling
Ø Dituangkan kedalam gelas kimia 100 mL dan larutan HNO3 encer didalamnya
(1
vol HNO3pekatdalam 1 vol air suling)
Ø Jika tidak didapat larutan jernih, disaring dengan kertas saring biasa
Ø Ditambahkan 2-3 mL larutan AgNO3 encer (5-10%)
Ø Diamati yang terjadi
6.1.3
Metode Leburan dengan Natrium
ØDitempatkan tabung reaksi kecil (50 x 8 mm)
dalam lubang kecil pada asbes sebagai pemegang
Ø Dimasukkan sebiji logam Na
Ø Dipanaskan hati-hati sampai meleleh dan uap Na bagian bawah tabung
Ø Dihentikan nyala api
Ø Ditambahkan hati-hati cuplikan yang mengandung Halogen, S dan N
secepatnya
Ø Dipijarkan kembali tabung sampai membara
(usahakan zat didalam tabung tidak terbakar)
Ø Dimasukkan tabung yang masih membara kedalam gelas kimia 100 mL yang
berisi 15 mL air suling
Ø Tabungakansegerapecahdansedikit Na akanbereaksidengan air
Ø Dihancurkan bagian sisa tabung dalam gelas kimia ketika reaksi sudah tenang kembali
Ø Dididihkan diatas api
Ø Disaring dengan kertas saring biasa lalu gunakan larutan Lassaigne
a)
Belerang
Ø Diasamkan 3 mL Larutan Ldengan asam asetat
Ø Dididihkan dan diperiksa gas yang dihasilkan dengan kertas saring basah
yang sudah ditetes iPb-asetat 10%
Ø Diamati apa yang terjadi
Ø Pada Larutan L lainnya ditambahkan 1-2 teteslarutan
Na-nitroprosida
Ø Diamati warna larutan yang terjadi
b)
Nitrogen
Ø Dimasukkan 3 mL Larutan L kedalam gelas kimia
Ø Ditambahkan 5 teteslarutan FeSO4 yang baru, 1
tetes larutan FeCl3dan 5 tetes larutan KF 10%
Ø Ditambahkan lebih kurang 1-2 mL larutan NaOH 10% sampai bersifat basa
Ø Dididihhkan
Ø Jika belerang tidak ada, Didinginkan dan diasamkan dengan asam sulfat encer
(20-25%)
Ø Jika belerang ada, Ditambahkan pada Larutan L, 5 mL tetes FeSO4
yang masih baru, 1-2 mL larutan NaOH 105 sampai basa. Dipanaskan sampai mendidih.
Disaring endapan FeS. Diasamkan dengan larutan H2SO4 encer
(10-20%). Ditambahkan 5 tetes larutan KF 10% dan 1 teteslarutan FeCl3untuk mendapatkan endapan biru
c)
Halogen
Ø Diasamkan 3 mL Larutan L
Ø Ditambahkan larutan HNO3encer (1 vol HNO3 pekat dalam
1 vol air)
Ø Jika N dan S ada, di didihkan hati-hati 5-10 menit untuk menghilangkan
HCN atau H2S yang mungkin terbentuk
Ø Ditambahkan 5 mL larutan AgNO3encer (5-10%)
Ø Dilanjutkan pendidihan beberapa menit
6.2
Penentuan Kelas Kelarutan
6.2.1
Kelarutandalam air
Ø Dimasukkan lebih kurang 0,1 gram zat padat atau 3
tetes zat cair ke dalam tabung reaksi besar
Ø Ditambahkan 3 mL air suling
Ø Dikocok kuat-kuat
Ø Bila hasil kelarutan (+) lakukan tes kelarutan dalam eter
Ø Bila hasil kelarutan (-) lanjutkan tes dengan pelarut lainnya
6.2.2
Kelarutan dalam eter
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan 6.2.1 dengan menambahkan 3 mL
pelarut eter
Ø Bila hasilnya jernih artinya (+) larut dalam eter dan sebaliknya
6.2.3
Kelarutan dalam NaOH 5%
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan 6.2.1dengan menambahkan 3 mL
NaOH 5%
Ø Bila jernih berarti (+) dan Bila keruh berarti (-)
Ø Jika terjadi keraguan,
disaring campuran tadi dan filtratnya dinetralkan dengan HCL lencer
Ø Jika keruh (+), makalanjutkan dengan NaHCO3
6.2.4
Kelarutan dalam NaHCO3
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan 6.2.1 dengan menambahkan 3 mL
larutan NaHCO3 5%
Ø Bila timbul gas CO2 hasilnya (+) dan sebaliknya
6.2.5
Kelarutan dalam HCl
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan 6.2.1 ditambahkan HCl 5%
Ø Dikocok dan diamati
Ø Bila jernih (+)
Ø Jika meragukan campuran tersebut disaring dan filtratnya dinetralkan dengan larutan NaOH encer
Ø Bila larutan menjadi keruh hasilnya (+)
6.2.6
Kelarutan dalam H2SO4
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan 6.2.1 ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat
Ø Dikocok dengan hati-hati
Ø Bila jernih atau timbul panas atau perubahan warna (+)
Ø Dilakukan hal yang sama dengan percobaan
6.2.1dengan menambahkan asam sulfat pekat
Ø Dibuat
tabel atau diagram hasil pengamatan kelarutan dan ambil keismpulannya
untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana praktikum ini , silahkan tonton video berikut :
PRAKTIKUM KIMIA (Menguji Unsur Karbon)
SMAN 9 JKT
pertanyaan :
1.Apa yang menunjukkan adanya CO2 pada praktikum analisa unsur?
2.Apa saja sifat khas pada kelarutan?
3.Apa yang menyebabkan Reaksi Eksoterm spontan terjadi pada metode leburan dengan natrium?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Baiklah saya muhaMuha Yamin dengan nim A1c117047 ingin membantu menjawab pertanyaan nomor 2. Sifat khas dari suatu kelarutan dipengaruhi oleh temperatur, penambahan zat lain, konstanta, pH larutan, ukuran partikel, ukuran molekul dan polimorfisme.
BalasHapusSemoga cukup membantu
Assalmuaikum wr. Wb saya sri lestari debgan nimA1C117041
BalasHapusIngin menjawab pertanyaan no 3
Reaksi spontan terjadi karena pada metode leburan terjadi adanya pelepasan kalol, pelepasan kalor terjadi dari sistem ke luar
Wassalamuaikum wr. Wb
assalamualaikum, saya melisa oktapiani ingin menjawab pertanyaan no 1. menurut saya akan terjadi oksidasi yang menghasilkan CO2 yang menunjukkan adanya karbon dan H2O menunjukkan adanya hidrogen, (adanya CO2 bisa ditunjukkan dengan cara melewatkan gas dalam larutan Ca(OH)2 yang menjadi keruh endapan putih (CaCO2) sedangkan H2O akan terlihat berupa uap atau tetes air dalam tabung reaksi. terimakasih.
BalasHapus